Friday, June 10, 2011

Anak

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wbt


Bersyukur kepada Allah swt kerana diri ini masih lagi bernyawa, dalam keadaan sihat tubuh badan serta akal. Beberapa minit lepas saya menonton video. Video telatah bayi. Ok, memang comel. Tipulah kalau saya kata tidak comel. SubhanaAllah. Bayi kecil yang umpama kain putih. Sekalipun bayi ataupun kanak-kanak membuat kita marah Janganlah memarahi mreka ini. Ingatlah, mereka tidak pernah membuat maksiat seperti mana kita ada melakukan maksiat kecil ataupun besar. Mereka lebih mulia daripada kita. 


Sedihnya di kala terbaca di ruangan akhbar, melihat dikaca tv mengenai kes buang bayi. Tergamaknya mereka (ibu bapa) membuang anak mereka sendiri. Ada pula yang sanggup gugurkan bayi dalam kandungan yang berusia tidak sampai 3 bulan! Macam-macam style si ibu mahupun si bapa ini nak buang anak mereka ini. Itulah, tahu buat tapi tidak tahu menjaga. Hal ini memang tak lari dari gejala sosial yang melampau sehinggakan nafsu menjadi raja dalam diri seterusnya melakukan zina. 

Si anak kecil yang baru sahaja melihat dunia, tetapi si ibu yang kejam ini sanggup membuang anaknya tanpa rasa kesal apatah lagi sedih. Ya Allah. Kalau ya pun rasa sedih, kenapa tidak fikir masak-masak sebelum melakukan pembuangan itu. Nak kata berakal itu ada. Tapi, tidak menggunakan sebaiknya. Apa salahnya memberikan anak itu kepada pasangan suami isteri yang tidak mempunyai anak. 

Ada pula yang sanggup membuang anaknya yang masih beberapa jam dilahirkan kedalam tong sampah, jamban, semak-samun dan ada jugak campak anaknya dari tingkat yang tinggi. Apa salah mereka? Mereka tidak bersalah langsung. Malah anda yang membuang itulah pesalah yang besar. Anakmu itu lagi mulia dari kamu. Binatang pun sayangkan anak. Kasilah binatang yang haram contohnya babi, si binatang ini pun tidak membuang anaknya kalian tahu? Perasaan kasih kepada anak itu sangat erat. Di ajarnya cara berjalan dan sebagainya. Yang si manusia bergelar ibu ini pula, membodohkan diri melakukan perbuatan terkutuk ini.

Pernah saya didedahkan dengan video bayi-bayi yang baru dilahirkan dibuang macam sampah, macam najis, tidak rasa bersalah sedikit pun perasaan mereka yang melakukan perkara terhina ini. Ada bayi yang di makan semut api, dimakan anjing, serigala, gagak. Kalau si bayi itu boleh bercakap. Mungkin ia tidak memarahi ibunya,malah menyuruh ibunya itu ambil ia semula,kerana kesakitan yang dialami si bayi, kesejukan, kepanasan,kelaparan. Si anak kecil ini menagis tanda memanggil ibunya kembali mengambil dia. Dia minta maaf kalau kehadirnnya menyusahkan. Tapi tangisan itu tidak didengari. Tidak dipedulikan. Perlahan-lahan mata dipejam untuk tinggalkan didunia ini selamnya. 

Sesudah Islam melindungi masalah nasab dengan cara demikian, kemudian Islam juga menetapkan untuk anak dan orang tua, masing-masing mempunyai hak, sesuai dengan kedudukannya sebagai orang tua dan anak. Di samping itu Islam juga mengharamkan beberapa hal kepada mereka masing-masing, demi melindungi dan menjaga hak-hak tersebut.
Anak mempunyai hak hidup. Ayah dan ibu tidak boleh merenggut hidupnya si anak, baik dengan membunuh ataupun dengan menanam hidup-hidup, sebagaimana yang biasa dilakukan orang-orang Arab di zaman jahiliah

Firman Allah:

"Jangan kamu membunuh anak-anakmu lantaran takut kelaparan, Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka maupun kepadamu; sesungguhnya membunuh mereka suatu dosa besar." (al-Isra': 31)

"Dan apabila diperiksa anak perempuan yang ditanam hidup-hidup. Sebab dosa apakah dia dibunuh?" (at-Takwir: 8-9)


Kerana dorongan untuk berbuat yang mungkar ini ada kalanya soal ekonomi, misainya karena takut kelaparan dan kemiskinan, atau alasan non-ekonomis, misalnya kaiena takut tercela kalau si anak itu kebetulan perempuan, maka Islam mengharamkan perbuatan biadab ini dengan sangat keras sekali. Sebab perbuatan seperti itu dapat memutuskan kekeluargaan dan menyebabkan permusuhan.
Untuk masalah ini Rasulullah s.a.w. pernah ditanya: dosa apakah yang teramat besar? Jawab Nabi: yaitu engkau menyekutukan Allah padahal Dialah yang menjadikan kamu. Kemudian apa lagi? Maka jawabnya: yaitu engkau bunuh anakmu lantaran kamu takut dia makan bersamamu. (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Dan di antara hak anak yang harus ditunaikan oleh ayahnya, ialah memberikan nama yang baik. Seorang ayah tidak boleh memberi nama anaknya dengan nama yang dapat mengganggu perasaan anak apabila dia sudah cukup dewasa. Dan diharamkan memberi nama anaknya dengan Hamba Lain Allah misalnya: Abdun Nabi, (hamba Nabi), Abdul Masih (hamba Isa al-Masih) dan sebagainya.Di samping itu anak juga mempunyai hak perlindungan, pendidikan dan nafkah yang samasekali tidak boleh diabaikan.

Sabda Nabi:


    "Tiap-tiap kamu adalah pemimpin, dan tiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban tentang yang dipimpinnya itu." (Riwayat Bukhari dan Muslim) 


"Cukup berdosa seseorang yang mengabaikan orang yang menjadi tanggungannya." (Riwayat Abu Daud, Nasa'i dan Hakim)


"Sesungguhnya Allah akan minta pertanggungjawaban kepada setiap pemimpin terhadap yang dipimpinnya, apakah dia itu memperhatikan, ataukah mengabaikan, sampai pun Ia akan minta pertanggungjawaban kepada seorang laki-laki tentang keluarga rumahnya." (Riwayat Ibnu Hibban)

Sayangilah mereka,kasihi mereka. Anak-anak kecil lebih mulia dari kita.

No comments:

Post a Comment